Berikut beberapa cara menentukan harga jual makanan: Anda harus menghitung biaya produksi serta distribusi dengan sangat rinci. Untuk menghitung biaya ini Anda dapat menggunakan rumus Harga Jual = Bahan Baku Modal + (Bahan Baku Modal x MarkUp). Anda juga dapat cek harga kompetitor.
Di bawah harga promosional, perusahaan dapat menetapkan harga jual Rp15.75 untuk 18 output pertama. Selanjutnya, untuk 6 unit output tambahan perusahaan dapat mendiskon harga jual dan menawarkannya di harga Rp15. Dengan strategi ini, perusahaan masih mendapatkan keuntungan sebesar Rp33.5 (Rp373.5-Rp340). Keuntungan marginal cost pricing Misalnya, jika perusahaan perlu menaikkan harga jual produknya karena kenaikan biaya produksi, kenaikan tersebut dapat dibenarkan sehingga pelanggan memaklumi dan tetap membelinya. Baca Juga: Cara Menghitung Harga Awal Sebelum Diskon yang Tepat. Kekurangan Metode Markup Pricing (Foto mesin edc di kasir. Sumber: Pexels.com) Di video tutorial kali ini special banget karena aku juga akan membahas bagaimana cara menentukan harga jual sebuah buket. Berapa modal dan juga keuntunganny 2: Menghitung jumlah laba kotor (gross profit) Untuk menghitung laba kotor kita menggunakan rumus perhitungan sebagai berikut: Gross Profit = Penjualan - Harga Pokok Penjualan (HPP/COGS) Gross Profit = Rp 70.000.000 - 60.250.000 = Rp 9.750.000. Ada rumus yang bisa Anda gunakan untuk menghitung HPP, berikut rumusnya: Harga Pokok Produksi (HPP) = (Total Biaya Produksi + Saldo Awal Persediaan) - Saldo Akhir Persediaan. 4. Menentukan Harga Pokok Penjualan. Setelah Anda mendapatkan atau mengetahui Harga Pokok Produksi (HPP) dari cara menghitung HPP makanan di atas.Persentase Total Food Cost= (Total Harga Pokok Penjualan / Total Pendapatan) x 100. Berikut adalah tampilan langkah demi langkah tentang cara menerapkan rumus ini: 1. Hitung Total Harga Pokok Penjualan (HPP). Total Harga Pokok Penjualan Anda adalah berapa banyak makanan dan minuman yang Anda jual selama periode waktu tertentu membebani restoran