InstalasiPenerangan Listrik kelas XII Wednesday, August 25, 2021 Menunjukkan Prosedur pemasngan Instalasi Penerangan 3 fasa sesuai dengan PUIL PHB memiliki banyak arti dalam bahasa Indonesia yaitu panel hubung bagi, papan hubungan bagi, selain itu biasanya disebut juga dengan perangkat hubung bagi. Pada umumnya PHB (panel hubung bagi Dalam suatu instalasi penerangan terdapat komponen utama seperti kabel, saklar, lampu, mcb dan komponen lainnya yang memiliki fungsi tersendiri. Komponen-komponen tersebut dipasang dalam sebuah instalasi penerangan sehingga dapat menyalakan beban satu komponen penting yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik adalah kabel / penghantar. Terdapat 3 macam atau jenis kabel di bidang instalasi, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel grounding pentanahan.Apakah kamu dapat mengidentifikasi dan membedakan yang mana kabel fasa, netral atau grounding? 3 macam kabel tersebut sebenarnya memiliki perbedaan utama, yaitu dalam segi lebih jelasnya, di artikel kali ini kami akan membahas mengenai pengertian, perbedaan, warna dan simbol kabel fasa, netral dan grounding. Selain itu kami juga akan menunjukkan standarisasi kabel fasa, netral dan grounding sesuai dengan PUIL 2000 dan Kawat Dan KabelKawat dan kabel merupakan bahan yang digunakan untuk menghantarkan arus listrik. Namun terdapat perbedaan antara kawat dan kabel. Kawat merupakan penghantar yang tidak memiliki isolasi sedangkan kabel merupakan suatu penghantar berupa kawat yang Kabel Fasa Netral GroundingKabel FasaKabel Fasa merupakan sebutan untuk kabel atau penghantar aliran lsitrik yang bertegangan. Untuk mengidentifikasi atau mengetahui apakah suatu kabel adalah fasa maka dapat digunakan alat tespen. Apabila tespen menyala maka kabel tersebut adalah kabel fasa yang memiliki Warna Kabel FasaSuatu kabel fasa dapat diidentifikasi melalui standarisasi warna kabelnya. Di Indonesia telah ditetapkan melalui PUIL Persyaratan Umum Instalasi Listrik mengenai standarisasi kabel. Ada dua jenis standarisasi kabel fasa, yaitu berdasarkan PUIL 2000 dan PUIL Warna Kabel Fasa Berdasarkan PUIL 2000Berdasarkan PUIL 2000 ditetapkan bahwa warna kabel fasa adalah L1 merah, L2 kuning dan L3 hitam. Untuk lebih jelasnya kalian bisa lihat pada gambar berikut Warna Kabel Fasa Berdasarkan PUIL 2011Sedangkan menurut PUIL 2011 telah ditetapkan bahwa warna kabel fasa adalah L1 hitam, L2 cokelat dan L3 abu abu. Untuk lebih jelasnya kalian bisa lihat pada gambar berikut ketetapan warna kabel di atas maka untuk sekarang ini sebaiknya menggunakan warna kabel sesuai dengan aturan terbaru yaitu pada PUIL NetralKabel Netral adalah sebutan penghantar / kabel listrik yang tidak memiliki tegangan bertegangan nol. Cara lebih mudah untuk mengetahui apakah suatu penghantar adalah netral adalah dengan menggunakan tespen. Apabila tespen tidak menyala maka kabel tersebut adalah Warna Kabel NetralSeperti halnya dengan kabel fasa, standarisasi kabel netral juga diatur di dalam PUIL 2000 dan 2011. Warna kabel netral adalah biru, sehingga sampai saat ini belum mengalami perubahan warna alias masih tetap berwarna biru. Untuk lebih jelasnya lihat gambar warna standarisasi kabel netral di Grounding PentanahanKabel grounding adalah jenis kabel yang digunakan sebagai proteksi dalam mengamankan arus gangguan dengan cara mengalirkannya ke tanah bumi. Sehingga dapat dikatakan bahwa jenis kabel yang dihubungkan ke tanah disebut dengan kabel grounding sebenarnya jarang dipakai untuk instalasi penerangan. Namun untuk instalasi tenaga dan juga sistem tenaga yang bertegangan tinggi, menengah bahkan rendah, sistem grounding harus grounding harus memiliki tahanan yang kecil oleh karena itu untuk sistem grounding biasa digunakan kabel dengan kawat tembaga dan dengan luas penampang yang lebih besar konduktor Luas Penampang Kabel GroundingDi dalam gambar terlihat bahwa S merupakan ukuran penghantar fasa dan netral. Sehingga dari tabel terlihat jelas bahwa luas penampang kabel grounding selalu lebih besar. Misalkan luas penampang kabel fasa S adalah 10 mm2 maka luas penampang kabel grounding harus 16 Warna Kabel GroundingDi dalam PUIL 2000 dan 2011 telah ditetapkan bahwa warna kabel grounding adalah warna hijau-kuning. Perlu kalian ketahui bahwa untuk sistem grounding ada juga yang hanya menggunakan kawat penghantar tanpa isolasi.Kawat penghantar sistem grounding biasa digunakan untuk kelistrikan yang lebih besar dan menjadi alternatif untuk hemat biaya sebab pengahantar tanpa isolasi lebih murah dibandingkan dengan penghantar Penggunaan Kabel Fasa Netral Dan GroundingBerikut ini merupakan instalasi sederhana dari sebuah kotak kontak yang dihubungkan dengan sumber listrik fasa dan netral dengan sistem proteksi berupa bisa lihat bahwa instalasi tersebut telah memenushi standarisasi warna kabel menurut PUIL. Namun apabila kalian kekurangan kabel dengan warna yang standar PUIL 2011 maka boleh menggunakan warna kabel sesuai standarisasi kabel menurut PUIL Tujuan Standarisasi Warna Kabel?Tujuan utama dalam standarisasi warna kabel adalah untuk menyeragamkan warna sebuah penghantar agar mudah untuk diidentifikasi atau dikenali. Ada beberapa negara yang memiliki standarisasi warna kabel yang sama dengan negara lain sehingga untuk mengetahui fasa, netral atau grounding akan lebih Pertanyaan Bolehkan kita menggunakan warna kabel yang tidak sesuai standarisasi warna kabel yang diatur PUIL? Karena warna kan hanya untuk identifikasi sedangkan fungsinya tetap sama, yaitu menghantarkan Tindakan tersebut sebaiknya jangan dilakukan meskipun untuk memasang instalasi rumah sendiri. Mengapa demikain? Karena Apabila kalian menggunakan warna kabel yang tidak sesuai, dan instalasi listrik di rumah kalian mengalami gangguan maka kalian akan kerepotan untuk mengenali jenis kabel dan sulit menemukan gangguan lagi apabila orang lain seperti instalatir atau teknisi listrik lain yang akan memperbaikinya maka mereka akan keropotan dalam mengenali jenis kabel listrik di karena itu sangat disarankan untuk selalu menggunakan kabel dengan warna yang sesuai dengan standarisasi yang telah ditetapkan oleh lembaga kelistrikan seperti dalam PUIL 2000 dan Kabel Fasa Netral GroundingDalam sebuah diagram satu garis yang merupakan perencanaan instalasi listrik maka terdapat simbol simbol kabel yang harus diketahui. Nah berikut ini merupakan simbol kabel fasa, netral dan grounding pentanahan pada diagram satu gambar simbol tersebut terlihat perbedaan antara kabel fasa, netral dan ground sehingga seorang instalatir atau teknisi listrik akan lebih mudah dalam membaca diagram satu garis suatu instalasi Juga Alat Pelindung Diri APD Untuk InstalasiJadi itulah materi mengenai pengertian, perbedaan, simbol, warna kabel fasa, netral, grounding. Dan juga kami telah menjelaskan mengenai standarisasi warna kabel listrik menurut PUIL 2000 dan PUIL apa yang telah kami bagikan ini dapat memberikan wawasan dan pengetahuan kalian khususnya di bidang kelistrikan. Sekian dan kami akhiri dengan ucapan terima kasih. TheAmerican company Enphase is the listed world market leader in microinverters. Their microinverters have undergone more than a million hours of testing and have a very low failure rate of 0.051%. Menentukan ukuran kabel pada sebuah instalasi listrik merupakan suatu hal yang sangat penting, karena menyangkut dengan keamanan. Listrik AC dan DCKelistrikan secara umum ada 2 jenis berdasarkan sifat gelombangnya yaitu listrik AC alternating current atau arus bolak-balik dan listrik DC direct current atau arus searah. Pada listrik AC ada 2 macam sistem 1 fasa dan 3 fasa. Tegangan AC Alternating Current/bolak-balikAC adalah singkatan dari Alternating Current, yaitu Listrik arus bolak-balik. Dinamakan demikian karena listrik ini mempunyai bentuk gelombang sinusoidal. Artinya adalah listrik ini mempunyai polaritas yang berubah-ubah antara kutub positif dan negative. Pengertian 1 Phase / Fasa TunggalDi dunia kelistrikan, pada listrik AC ini ada 2 sistem yang dikenal yaitu system 1 phase atau biasa disebut dengan single phase dan 3 phase. Tegangan 1 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kabel penghantar yaitu 1 kabel di fungsikan phasa dan 1 kabel lagi di fungsikan sebagai netral. Lihat pembahasan lebih lengkap di “Pengertian 1 Phase dalam Kelistrikan”. Di Indonesia, sistem 1 phase ini mempunyai tegangan 220VAC. Sedangkan di berbagai negara, besar tegangan 1 phase ini bervariasi. Untuk lebih detilnya dapat di lihat di “daftar table tegangan 1 phase”. Pengertian 3 Phase / 3 FasaUntuk memenuhi kebutuhan dalam suplai daya listrik, sistem 1 phase dikembangkan menjadi 3 phase. Sistem ini menggunakan 3 gelombang sinusoidal yang mempunyai perbedaan sudut phase masing-masing 120 derajat. Berikut adalah gambaran mengenai gelombangnya. Di Indonesia, sistem 3 phase umumnya diterapkan pada jaringan listrik yang disuplai oleh PLN mulai dari pembangkit sampai Jaringan Tegangan Rendah JTR yang berada di depan rumah pelanggan. Pelanggan listrik perumahan dengan daya dibawah 3500VA, menerima aliran listrik system 1 phase dengan menggunakan 2 penghantar yaitu kabel phase dan netral. Sedangkan pelanggan listrik daya diatas 3500VA, baik perumahan atau industry, akan menerima aliran listrik 3 phase dengan menggunakan 4 penghantar yaitu 3 penghantar phase dan 1 netral. Sistem 3 phase yang diterapkan PLN menggunakan tegangan 380V. Tetapi ada juga industry yang mempunyai pembangkit sendiri menggunakan tegangan 400VAC, 480VAC atau 690VAC Komponen Pokok Instalasi Listrik Komponen pokok instalasi listrik adalah perlengkapan yang paling pokok dalam suatu rangkaian listrik. Komponen yang digunakan dalam pemasangan instalasi listrik banyak macam dan ragamnya. Namun, pada dasarnya komponen instalasi listrik dapat dikelompokan sebagai berikut Bahan penghantar listrik; Bahan Isolasi Isolator Rol; Pipa Instalasi; Kotak Sambung; Sakelar; Fitting; Perlengkapan Bantu Penghantar Listrik Konduktor berinsulasi adalah konduktor yang mempunyai insulasi tapi tanpa selubung biasa dikenal sebagai kabel NYA, hanya diizinkan dipasang dalam konduit, berumbung atau talang kabel. Kabel berselubung biasa dikenal sebagai kabel NYM dan NYY, dapat dipasang pada hampir semua metode pemasanga 2. Bahan Isolasi Bahan isolasi atau isolator dibuat dari porselen atau bahan lain yang sedrajat. Misalnya PVC, dengan diameter yang besar Ÿ”. Pemasangan isolator ini harus kuat sehingga tidak ada gaya mekanis lebih pada hantaran yang ditunjang. Untuk instalasi dalam gedung, bahan ini sering disebut dengan rol isolator yang dipasang pada langit-langit bagian atas. Pemasangan rol isolator ini harus diatur sehingga jarak bebas antara hantaran-hantaran yang berlainan fasa tidak kurang dari tiga sentimeter, dan jarak antara titik-titik tumpunya tidak lebih dari 1 meter. Instalasi Pipa instalasi berfungsi sebagai pelindung hantaran dan sekaligus perapi instalasi. Pipa instalasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu pipa baja yang dicat meni sering disebut pipa union; pipa PVC; pipa fleksibel. Di pasaran, pipa-pipa instalasi terdapat dalam potongan empat meter dengan diameter yang bervariasi. Syarat umum pipa instalasi ialah harus cukup tahan terhadap tekanan mekanis, tahan panas, dan lembab serta tidak menjalarkan api. Selain itu, permukaan luar maupun dalam pipa harus licin dan rata. 4. Kotak Sambung Penyambungan atau pencabangan hantaran listrik pada instalasi dengan pipa harus dilakukan dalam kotak sambung. Hal ini dimaksudkan untuk melindungi sambungan atau percabangan hantaran dari gangguan yang membahayakan. Pada umumnya bentuk sambungan yang digunakan pada kotak sambung ialah sambungan ekor babi pig tail, kemudian setiap sambungan ditutup dengan las dop setelah diisolasi. 5. Sakelar Fungsi sakelar adalah untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik dari sumber ke pemakai/beban. Sakelar terdiri dari banyak jenis tergantung dari cara pemasangan, sistem kerja, dan bentuknya. Berdasarkan sisten kerjanya, sakelar dibagi menjadi tujuh. 6. Fitting Fitting adalah suatu komponen listrik tempat menghubungkan lampu dengan kawat-kawat hantaran. Ada bermacam-meacam fitting, di antaranya fitting duduk, fitting gantung, fitting bayonet, dan fitting kombinasi stop kontak seperti tampak gambar dibawah. Fitting terbuat dari bahan isolasi, yaitu bakelit atau porselen. 7. Papan Hubung Bagi Panel bagi di dalam instalasi listrik rumah/gedung merupakan peralatan yang berfungsi sebagai tempat membagi dan menyalurkan tenaga listrik ke beban yang memerlukan agar merata dan seimbang. Di dalam panel bagi terdapat komponen antara lain rel busbar, sakelar utama, pengaman, pengaman, alat-alat ukur dan lampu indikator. 8. Rating Pengaman Rating pengaman yang dipakai menurut PUIL harus sama dengan atau lebih besar dari arus nominal beban I pengaman > I nominal. Pengaman yang digunakan dalam instalasi listrik adalah pemutus rangkaian MCB untuk pengaman tiap kelompok beban dan pemutus rangkaian pusat MCCB untuk pengaman seluruh kelompok beban. Besarnya rating arus MCB maupun MCB diperhitungkan arus beban yang dipikul atau dipasang di dalam instalasi agar memenuhi syarat keamanan. 9. Perlengkapan Bantu Klem sengkang Klem digunakan untuk menahan pipa agar dapat dipasang pada dinding atau langit-langit. Klem dapat terbuat dari besi maupun bahan PVC. Ukurannya disesuaikan dengan ukuran pipa. Klem dipasang menggunakan sekrup atau paku dengan jarak antara satu dengan lainnya tidak lebih dari satu meter untuk pemasangan pipa lurus memanjang. Adapun jarak klem dengan kotak sambung, sakelar, stop kontak atau komponen lainnya maksimum 10 cm. Untuk meninggikan pemasangan pipa dipakai klem dengan pelana.

Instalasimotor adalah bagaimana memasang instalasi pada motor listrik agar motor listrik dapat bekerja secara optimal. Pada dasarnya motor listrik dapat dibagi sesuai kebutuhan fasanya menjadi dua, yaitu motor listrik 1 fasa dan motor listrik 3 fasa. Untuk motor 1 fasa kita hanya perlu menghubungkan terminal fasa dan netral ke sumber tegangan.

100% found this document useful 2 votes561 views8 pagesDescriptionmateri instalasi listrik 1 fasaCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes561 views8 pagesMateri Instalasi Listrik 1 FhaseJump to Page You are on page 1of 8 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 7 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
P= Beban yang dibutuhkan dalam Watt. E = Tegangan antar fasa dalam Volt. Cos Phi = Faktor Daya (update 22 Juni 2015 menanggapi permintaan komentar pengunjung) Contoh pertanyaan: Suatu instalasi listrik industri (asumsi industri untuk pemakaian 3 phase) memiliki kapasitas 20.000 Watt, cos phi sebesar 0,8, tegangan antar phase yang dipakai

Listrik 1 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu 1 kawat phasa dan 1 kawat 0 netral. Pengertian sederhananya adalah listrik 1 phasa terdiri dari dua kabel yaitu 1 bertegangan dan 1 netral. Umumnya listrik 1 phasa bertegangan 220 volt yang digunakan banyak orang. Biasanya listrik 1 phasa digunakan untuk listrik perumahan, namun listrik PLN di jalanan itu memiliki 3 phasa, tetapi yang masuk ke rumah kita hanya 1 phasa karena kita tidak memerlukan daya besar. Misalnya yang ke rumah kita adalah Phase R, tetangga kita mungkin Phase S, dan tetangga yang lain Phase T.

Didunia kelistrikan, pada listrik AC ini ada 2 sistem yang dikenal yaitu system 1 phase atau biasa disebut dengan single phase dan 3 phase. Tegangan 1 phasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kabel penghantar yaitu 1 kabel di fungsikan phasa dan 1 kabel lagi di fungsikan sebagai netral.
1 Berbagi dan menyebarkan ilmu pengetahuan serta nilai – nilai perusahaan 1. PERALATAN GARDU INDUK FUNGSI DAN PENGERTIAN SINGLE LINE DIAGRAM GARDU INDUK Single line diagram gardu induk adalah bagan kutub tunggal yang menjelaskan sistem kelistrikan pada gardu induk secara sederhana sehingga memudahkan mengetahui kondisi dan fungsi dari setiap bagian peralatan instalasi yang terpasang, untuk operasi maupun pemeliharaan. Untukitu, Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000 pada bagian mengenai pemilihan GPAS kini sudah mengharuskan pemasangan Earth Leakage Circuit Breaker (ELCB) dengan sensitifitas 30 mA jika pengaman manusia dibutuhkan, dimana ELCB akan otomatis memutuskan arus listrik apabila arus bocor yang terdeteksi melebihi ambang batas 30

LANGKAH – LANGKAH MERANCANG INSTALASI Langkah langkah dalam merancang instalasi yaitu sebagai berikut situasi gambar situasi adalah gambar yang menunjukan dengan jelas letak bangunan instalasi tersebut akan dipasang dan rencana penyambungannya dengan jaringan listrik instalasi pada gambar instalasi meliputi tata letak yang menunjukan dengan jelas tata letak perlengkapan listrik beserta sarana pelayanannya kendalinya seperti titik lampu saklar st!p k!ntak panel hubung bagi dan lain lain hubungan peralatan dengan pengendalinya . hubungan antara bagian bagian dari rangkaian akhir  serta pemberian tanda yang jelas mengenai setiap peralatan atau pesa"at listrik..Gambar diagram garis tunggal yang tercantum. $alam diagram garis tunggal ini meliputi a.$iagram P%& lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran n!minal k!mp!nennya. b.'eterangan mengenai jenis dan besar beban yang terpasang dan pembaginyac.kuran dan besar penghantar yang pembumiannya.*.Gambar detail Gambar detail meliputi ukuran +isik dari panel b.,ara pemasangan alat listrik c.,ara pemasangan kabeld.,ara kerja instalasi k!ntr!lnnya.elain langkah langkah diatas dalam merancang instalasi penerangan dan tenaga  juga dilengkapi dengan analisa data perhitungan teknis mengenai susut tegangan  beban terpasang dan kebutuhan beban maksimum  arus hubung singkat  dan daya hubung sinkat. 1 $isamping itu  masih juga dilengkapi dengan da+tar kebutuhan bahan instalasi dan uraian teknis sebagai pelengkap yang meliputi penjelasan tentang cara pemasangan peralatan- bahan  cara pengujian serta rencana "aktu pelaksanaan rencana anggaran biaya dan lama "aktu pengerjaan. INSTALASI LISTRIK nstalasi listrik merupakan susunan perlengkapan/perlengkapan listrik yangsaling berhubungan serta memiliki ciri terk!!rdinasi untuk memenuhi satu atausejumlah tujuan tertentu. nstalasi listrik terdiri atas sistem penerangan sistem pensaklaran sistem pengkabelan sistem pembumian dan sistem lain yangdibutuhkan. nstalasi listrik dapat berupa sebuah instalasi yang sederhana yang hanyaterdiri atas satu titik atau satu instalasi listrik yang rumit dan k!mpleks.nstalasi listrik ini terdiri dari dua sistem yaitu antara lain 1.istem nstalasi 1 0asaistem instalasi satu +asa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakandua ka"at penghantar yaitu 1 ka"at +asa dan1 ka"at  netral 2.nstalasi 0asaistem instalasi +asa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakan tigaka"at +asa dan satu ka"at  netral atau ka"at gr!und. &iasanya digunakan padainstalasi listrik tenaga-industri untuk mensuplai kebutuhan m!t!r listrik sebagai penggerak mesin tenaga. Pada suatu unit pr!ses ketiga bagian ini digunakan karenaunit pr!ses memerlukan ruangan yang terang tenaga dan mesin. elain menguasai peraturan yang memiliki pengetahuan tentang peralatan instalasi se!rang ahli listrik harus juga mahir membaca gambar instalasi. $enah ruangan yang akan dilengkapi 2 dengan instalasi pada umumnya digambar dengan skala 1 1 atau 1 . Padadenah ini gambar instalasi yang akan dipasang dengan menggunakan lambang/lambang yang berlaku. BAHAN INSTALASI LISTRIK Pengertian bahan instalasi istrik adalah bahan/bahan yang digunakan dalam pr!ses pembuatan instalasi listrik. 3dapun bahan/bahannya antara lain Meter '"% adalah alat penghitung pemakaian energy listik. 3lat ini bekerjamenggunakan met!de induksi medan magnet dimana medan magnet tersebutmenggerakan piringan yang terbuat dai alumanium. 0ungsi '"% 4eter '"% 4eter adalah alat yang ber+ungsi mengukur pemakaian daya yangdigunakan !leh pelanggan baik d!mestik maupun n!n/d!mestik. Prinsip 'erja '"% 4eter $alam alat ukur energy listrik kumparan5kumparan arus dan teganganmerupakan suatu belitan pada dua buah magnet.'umparan arus akan membangkitkan+luks megnet dengan nilai berbanding lurus dengan besar arus. 6erjadinya perputarandari piringan alumanium karena interaksi dari kedua medan magnet ini. 'emudian putaran piringan ditrans+er pada r!da/r!da pencatat. Pada trans+er mati nilai putaran piringan alumanium ke r!da/r!da pencatat dilakukan kalibrasi untuk memper!lehnilai energi terukur dalam besaran '"% 'il! 7att %!urs. 3

JenisGangguan. Menurut kejadiannya, penyebab timbulnya arus lebih dapat dibagi dua jenis, yaitu Gangguan shunt Gangguan seri. Kedua jenis gangguan ini menyebabkan sistem- sistem yang pada kerja normal simetris (seimbang) menjadi tidak simetris. Pada SUTM gangguan yang umum terjadi adalah gangguan shunt yang dapat berupa hubungan singkat satu Listrik adalah salah satu jenis energi yang memiliki beragam manfaat di dalam keseharian. Jenis jenis instalasi listrik pun berbeda-beda. Banyak sekali peralatan yang memanfaatkan energi listrik ini untuk dapat berfungsi. Contohnya dalam bidang rumah tangga adalah televisi, kulkas, lampu dan sebagainya. Selain itu, listrik juga dimanfaatkan dalam bidang industri untuk menggerakkan alat-alat yang ada. Untuk menggunakan listrik ini tentunya memerlukan proses instalasi terlebih dahulu. Dalam prosesnya tentu membutuhkan pengetahuan tertentu dan harus dilakukan oleh ahlinya. Berikut adalah penjelasan mengenai instalasi listrik dan juga jenisnya. Apa Itu Instalasi Listrik?Jenis-Jenis Instalasi1. Berdasarkan Arusnyaa. Arus Satu Arahb. Arus Bolak-Balik2. Berdasarkan Pemakaiannyaa. Cahaya atau Peneranganb. Tenagab. Khususc. Telekomunikasi3. Berdasarkan Tegangana. Tinggib. Menengahc. Rendah4. Berdasarkan Besar Dayaa. Arus Lemahb. Arus Kuat5. Berdasarkan Jumlah Fasa Apa Itu Instalasi Listrik? Diketahui, instalasi listrik merupakan perangkat yang dimanfaatkan guna mengalirkan arus listrik dari sumbernya menuju ke alat elektronik yang di sambungkan. Kemudian, instalasi listrik ini biasanya akan dilakukan oleh petugas khusus ataupun orang-orang yang ahli dalam bidang ini. Hal ini dilakukan supaya pemasangan menjadi lebih aman dan terhindar dari korsleting atau masalah lain. Korsleting listrik ini sangat berbahaya karena bisa menimbulkan kebakaran. Contohnya kejadian di sebagian rumah-rumah padat penduduk ataupun gedung-gedung tertentu. Adapun sumber energi listrik sendiri bermacam-macam. Misalnya saja dari PLN yang menggunakan sumber daya batu bara, tenaga kincir angin, kincir air, panas bumi, panas matahari, baterai, aki, genset dan lainnya. Baca juga Pengertian tegangan listrik Terdapat berbagai jenis instalasi listrik yang berbeda-beda. Diketahui, jenis jenis instalasi listrik tersebut ada beberapa macam. Berikut diantaranya 1. Berdasarkan Arusnya Jenis jenis instalasi listrik yang pertama ialah dibedakan berdasarkan dari arusnya. Di sini, ada dua macam arus yang berbeda yaitu satu arah dan juga bolak-balik. Keduanya sama-sama penting dan sering dimanfaatkan dalam bidang rumah tangga hingga industry. Berikut adalah penjelasannya a. Arus Satu Arah Untuk instalasi listrik menggunakan arus satu arah ini biasanya disebut juga dengan Direct Current. Diketahui, arus listrik ini berupa aliran dari elektron dari satu titik awal yang mempunyai energi potensial lebih tinggi kemudian menuju ke titik lain yang energinya lebih rendah. Contohnya adalah pembangkit listrik tenaga matahari dan juga generator yang menggunakan arus satu arah. Instalasi DC ini pernah digunakan untuk menyalurkan energi listrik secara komersial pada masa lalu. Namun, untuk saat ini sudah jarang digunakan dan hanya dipakai oleh pihak-pihak tertentu. Contohnya adalah pabrik, kapal laut dan sebagainya. b. Arus Bolak-Balik Selanjutnya adalah jenis instalasi listrik yang menggunakan Alternative Current AC atau disebut juga arus bolak-balik. Diketahui, instalasi yang satu ini adalah yang paling banyak dan umum digunakan dalam kehidupan sehari-hari saat ini. Arus AC sering dimanfaatkan dalam bidang rumah tangga ataupun industri. Adapun arus bolak-balik sendiri ialah sebuah arus listrik yang arah arusnya mampu berubah-ubah. Tentunya hal ini sangat berbeda dengan arus DC yang merupakan arus satu arah saja. Kemudian, alat yang biasa dipakai pada arus AC ini ialah alternator serta inverter. Lalu, untuk tegangan listriknya sendiri ialah mulai dari 220 volt, 380 volt dan sebagainya. Rekomendasi artikel Ciri-ciri Rangkaian Seri dan Paralel 2. Berdasarkan Pemakaiannya Selanjutnya, jenis jenis instalasi listrik juga dibedakan berdasarkan dari penggunaannya. Pemakaian listrik ini tentunya bermacam-macam, berikut adalah beberapa diantaranya a. Cahaya atau Penerangan Adapun jenis instalasi menurut pemakaiannya yang pertama yaitu sebagai alat penerangan yang menghasilkan cahaya. Diketahui, instalasi ini banyak sekali digunakan dimana saja dan sudah umum. Contohnya saja instalasi untuk menghidupkan lampu rumah, lampu yang ada di jalan dan lampu lainnya. Instalasi ini sangat penting dilakukan supaya ruangan ataupun jalanan terhindar dari gelap saat malam hari. Dengan begitu, aktivitas di malam hari pun masih bisa berjalan dengan lancar tanpa terhambat. Di sini akan ada rangkaian dari berbagai komponen dari satu sumber dan saling berhubungan dengan yang lainnya. Biasanya, instalasi ini diletakkan di ruangan tertentu. Nantinya saat dipasang akan berfungsi sebagai penerangan. b. Tenaga Berikutnya ialah instalasi yang dilakukan untuk tenaga penggerak benda-benda elektronik. Saat ini, alat-alat elektronik seringkali digunakan untuk memudahkan kehidupan sehari-hari pemakaianya. Dengan begitu, kegiatan pun dapat dilakukan dengan cepat dan juga lebih efisien. Contoh instalasi untuk kebutuhan tenaga ini adalah penggunaan motor listrik, blender, kipas angin, pompa air dan lainnya. Untuk tenaga sendiri, instalasi ini berupa rangkaian dari beberapa komponen yang kemudian dapat mengubah listrik menjadi tenaga mekanis dan juga kimia. Instalasi ini dimanfaatkan untuk menggerakkan benda-benda elektronik yang memanfaatkan energi listrik. b. Khusus Kemudian, ada lagi instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan khusus. Adapun kepentingan khusus ini tentunya tidak diperlukan oleh semua orang dan hanya dipasang pada benda-benda tertentu saja. Contohnya adalah pada pesawat, kapal laut, mobil dan lain-lain. Instalasi tersebut memungkinkan kendaraan tersebut dapat memanfaatkan energi listrik dalam penggunaannya. Misalnya untuk menghidupkan lampu, mengecas ponsel, menghidupkan mesin dan lainnya. c. Telekomunikasi Berikutnya, berdasarkan kegunaannya instalasi listrik juga dapat dipakai dalam bidang komunikasi. Saat ini, alat komunikasi juga semakin canggih dan tidak memerlukan waktu lama untuk dua orang yang berjarak jauh bisa berhubungan. Contoh dari instalasi ini ialah jaringan telepon, telegraf dan masih banyak lagi. 3. Berdasarkan Tegangan Jenis jenis instalasi listrik juga dapat dibedakan menurut berapa besar tegangannya. Diketahui, tegangan listrik ini diperlukan dalam bidang yang berbeda-beda. Berikut adalah penjelasannya a. Tinggi Untuk instalasi menurut tegangan yang pertama ialah tegangan tinggi. Diketahui, suatu listrik disebut memiliki tegangan tinggi yaitu yang memiliki tegangan sekitar tujuh puluh ribu volt sampai dengan lima belas ribu volt. Adapun fungsinya yaitu digunakan pada pembangkit listrik yang jaraknya jauh dari gardu listriknya. Hal ini dikarenakan saat jarak dari pembangkit dan juga gardu cenderung jauh maka tegangan tersebut akan mudah berkurang sebelum sampai dan dapat berubah menjadi panas. Dengan adanya tegangan tinggi ini maka energi bisa disalurkan ke gardu penerima. b. Menengah Kemudian ada pula instalasi listrik untuk tegangan menengah. Disebut juga dengan tegangan menengah dikarenakan nilai tegangan tersebut adalah enam ribu sampai dua puluh ribu volt. Adapun tegangan menengah ini dilakukan pada jaringan distribusi listrik primer. Contohnya adalah listrik dari suatu gardu penghubung menuju ke gardu distribusi yang jaraknya tidak seperti sebelumnya. c. Rendah Selanjutnya ialah instalasi yang jenis instalasi listrik yang menggunakan tegangan rendah. Diketahui, tegangan ini dipakai untuk mengirimkan listrik dari gardu distribusi menuju ke rumah-rumah penduduk ataupun lokasi pabrik tertentu. Biasanya, listrik akan dipakai untuk penerangan ataupun hal lainnya. Untuk tegangannya sendiri berkisar sekitar dua ratus dua puluh volt hingga enam ratus volt. 4. Berdasarkan Besar Daya Kemudian, jenis jenis instalasi listrik berikutnya ialah berdasarkan berapa besar daya yang dihasilkan ataupun berapa kuat arusnya. Berikut adalah contoh-contohnya a. Arus Lemah Pertama adalah instalasi yang menggunakan daya berarus lemah. Arus lemah ini biasanya seringkali dipakai dalam bentuk listrik untuk komunikasi. Diketahui, dalam bidang komunikasi seperti telepon, penggunaan ponsel ataupun yang lainnya tidak memerlukan daya yang sangat kuat untuk bisa berfungsi dengan baik. b. Arus Kuat Berikutnya ialah instalasi listrik yang memanfaatkan daya yang cukup besar. Contohnya ialah digunakan dalam bidang penerangan misalnya pemasangan lampu yang menghasilkan cahaya. Lalu, ada juga yang digunakan dalam bidang tenaga, misalnya pada penggunaan kipas angin, mixer dan lain-lain. 5. Berdasarkan Jumlah Fasa Lebih lanjut yaitu jenis jenis instalasi listrik berdasarkan jumlah fasanya. Contohnya adalah sebagai berikut. Satu fasa. Instalasi yang menggunakan satu fasa seringkali digunakan dalam bidang rumah tangga. Contohnya adalah penggunaan penerangan saja yang tidak memerlukan energi tinggi. Tiga fasa. Instalasi yang ini digunakan untuk penggunaan energi yang lebih besar. Contohnya adalah dalam rumah tangga untuk penerangan seperti lampu dan juga tenaga seperti blender, kipas dan lainnya. Lalu, pada pabrik untuk industri dan juga keperluan bengkel. Demikianlah penjelasan mengenai jenis-jenis instalasi listrik yang harus diketahui sebelum memasangnya. Untuk memasangnya sendiri diperlukan peralatan khusus misalnya adalah saklar, alat pengukur, panel, kabel dan lain-lain. Artikel terkait Jenis Alat-alat Listrik di Sekitar Beserta Fungsinya Selainitu terdapat persyaratan lain yang harus dipenuhi dalam pemasangan instalasi listrik dan tenaga, antara lain : a. Sumber Tegangan. Sumber tegangan yang digunakan untuk menyuplai instalasi listrik rumah/gedung adalah sumber tegangan 3 phase, 220 volt/380 volt. Jumlah beban untuk masing-masing fasa dalam sistem 3 phase diharuskan seimbang
ï»żSelain memahami tentang peralatan dan perencanaan instalasi listrik, seorang teknisi juga perlu memahami tentang kemampuan dalam membaca gambar kerja instalasi. Pada dasarnya, gambar kerja instalasi memiliki peranan yang vital dalam perencanaan instalasi. Hal tersebut dikarenakan hanya dengan menggunakan bantuan gambar, suatu proyek pemasangan instalasi dspan dilakukan. Dalam hal ini, gambar kerja atau gambar teknik adalah suatu bentuk perpaduan antara gambar sains dan gambar seni yang dapat digunakan untuk menyelesaikan berbagai persoalan, khususnya di bidang mengetahui lebih lanjut mari kita mengetahui terlebih dahulu simbol-simbol dari gambar teknik untuk instalasi listrik Gambar Kerja Instalasi Listrik 1 FasaGambar teknik memiliki fungsi sebagai bahasa tertulis dalam bentuk gambar antara perencana dan pelaksana. Seorang ahli listrik harus dapat membuat, membaca, dan mengoreksi gambar. Gambar teknik juga mengandung unsur seni, tetapi juga harus memperhatikan aturan-aturan tertentu, seperti di Indonesia dalam dunia teknik listrik aturan yang ada antar lain PUIL Persyaratan Umum Instalasi Listrik.Produk yang dihasilkan dalam suatu perencanaan, yaitu gambar dan analisis. Gambar merupakan bahasa teknik yang diwujudkan dalam simbol-simbol. Gambar tersebut dapat berupa gambar sketsa, gambar proyeksi, gambar perspektif, gambar denah, serta gambar denah ruangan atau bangunan rumah gedung sangat diperlukan dalam pemasangan instalasi listrik, yaitu sebagai acuan pemasangan instalasi listrik pada rumah atau bangunan tersebut. Ada beberapa jenis gambar yang harus dikerjakan dalam tahap perancangan suatu proyek pemasangan instalasi listrik penerangan dan tenaga yang baku menurut PUIL 2000. Rancangan instalasi listrik tersebut terdiri beberapa hal, yaitu sebagai Gambar SituasiGambar situasi harus menunjukkan dengan jelas letak gedung atau tempat, dimana instalasinya akan dipasang, serta rencana penyambungan dengan jaringan PLN. Keterangan-keterangan ini diperlukan PLN atau perusahaan listrik lainnya untuk dapat menentukan kemungkinan penyambungan dan SituasiYang menunjukkan gambar posisi gedung/bangunan yang akan dipasang instalasi listriknya ter-hadap saluran/jaringan listrik ter-dekat. Data yang perlu ditulis pada gambar situasi ini adalah alamat lengkap, jarak terhadap sumber listrik terdekat tiang listrik/ bangunan yang sudah berlistrik untuk daerah yang sudah ada jaringan listriknya. Bila belum ada jaringan listriknya, perlu digambar-kan rencana pemasangan tiang-tiang listrik. Keterangan A Lokasi bangunan B Jarak bangunan ke tiang C Kode tiang/transformator U Menunjukkan arah utara Pada dasarnya gambar tersebut memperlihatkan dimana letak suatu gedung yang akan kita pasang Instalasi Gambar InstalasiGambar Instalasi meliputi hal, yaitu berikut1 Rancangan tata letak yang menunjukkan dengan jelas letak perlengkapan listrik beserta sarana kendalinya pelayanannya, seperti titik lampu, kotak kontak sakelar, motor listrik, PHB, dan Rancangan hubungan perlengkapan listrik dengan gawai pengendalinya seperti hubungan lampu dengan sakelarnya, motor dengan penghasutnya, dan dengan gawai pengatur kecepatan yang merupakan bagian dari sirkuit akhir atau cabang sirkuit Gambar hubungan antara bagian sirkuit akhir tersebut dalam butir 2 dan PHB yang bersangkutan, ataupun pemberian tanda dan keterangan yang jelas mengenai hubungan tersebut4 Tanda ataupun keterangan yang jelas mengenai setiap perlengkapan Instalasic. Gambar Diagram Garis Tunggal dan Diagram Garis GandaDiagram garis tunggal biasanya disebut diagram perencanaan instalasi listrik, sedangkan diagram garis ganda disebut diagram pelaksanaan. Diagram garis tunggal diterapkan pada instalasi rumah sederhana maupun instalasi gedung-gedung sederhana hingga gedung besar Diagram PHB lengkap dengan keterangan mengenai ukuran dan besaran nominal Keterangan mengenai jenis besar beban yang terpasang dan Ukuran dan besar penghantar yang dipakai4 Sistem Instalasi dengan Diagram Garis Tunggald. Gambar perincian atau keterangan yang diperlukan misalnya 1 Perkiraan ukuran fisik perlengkapan hubung Cara pemasangan alat-alat listriknya3 Cara pemasangan Cara kerja instalasi kontrolnya kalau PerincihanSelain gambar-gambar diatas, dalam merancang atau menggambar instalasi listrik penerangan dan tenaga, juga dilengkapi dengan analisis data perhitungan teknis mengenai susut tegangan. Selain itu, perlu juga dilengkapi dengan daftar kebutuhan bahan instalasi, dan utmraian tekniks sebagai perlengkap, meliputi penjelasan tentang cara pemasangan peralatan atau seperti rumah tinggal, kantor, maupun sekolah yang dilengkapi sarana pendukung listrik dalam membangun. Hal tersebut supaya dapat berpungsi dan dihuni dengan baik, nyaman, serta memenuhi keselamatan. Dengan demikian diperlukan perencanaan gambar instalasi listrik yang cermat dengan mengacu pada aturan-aturan yang ditetapkan dalam dunia teknik instalasi listrik memegang peranan yang sangat vital dan menentukan dalam suatu perencanaan instalasi. Hal itu karena hanya dengan bantuan gambar suatu pekerjaan pemasangan instalasi dapat dilaksanakan. Instalasi bpeneramgan yang kecil dengan nilai daya pasang 450 VA, disebut instalasi listrik penerangan satu fasa, 1 grup dengan pengaman arus MCB 2 Ampere. Pelayanan tenaga listrik dari tiang jaringan listrik ke pemakai kWh + MCB merupakan tugas PLN. Adapun dari panel bagi kotak sekring sampai pemasangan titik nyala lampu dan kotak kontak dan satu unit grounding pentanahan merupakan tugas Biro Teknik Listrik BTL. Penempatan sakelar dekat pintu dan mudah dicapai oleh tangan. Arah tuas kutub sakelar harus sama baik saat menghidupkan ataupun dimatikan. Adapun pemasangan dan penempatan kotak kontak disesuaikan dengan beban yang akan disambung. Tinggi penempatan sakelar dan kotak kontak 150 cm di atas Syarat-syarat Instalasi ListrikPersyaratan umum instalasi listrik memiliki tujuan dan maksud untuk terselenggaranya instalasi listrik dengan baik. Peraturan tersebut lebih lebih diutamakan pada keselamatan manusia terhadap bahaya sentuhan serta kejutan arus, keamanan instalasi listrik, beserta perlengkapannya dan keamanan gedung serta isinya terhadap kebakaran akibat Persyaratan Instalasi ListrikPersyaratan instalasi listrik berlaku untuk semua instalasi arus kuat, baik mengenai perencanaan, pemasangan, pemeriksaan, pengujian, pelayanan, pemeliharaan, pengawasannya. Namun, ada beberapa persyaratan umum instalasi listrik ini tidak berlaku untuk beberapa hal sebagai Bagian dari instalasi listrik dengan tegangan rendah yang hanya digunakan untuk menyalurkan berita dan Bagian dari instalasi listrik yang digunakan untuk keperluan telekomunikasi dan pelayanan kereta api3 Instalasi listrik dalam kapal laut, kapal terbang, kereta rel listrik, dan kendaraan lain yang digerakkan secara Instalasi listrik dibawah tanah dalam Instalasi listrik dengan tegangan rendah yang tidak melebihi 25 volt danbdayajyabtidak melebihib100 Syarat-syarat Instalasi ListrikSelain persyaratan umum instalasi listrik PUIL dan peraturan mengenai kelistrik yang berlaku, harus diperhatikan juga syarat-syarat dalam pemasangan instalasi listrik, yaitu sebagai Syarat EkomonisInstalasi listrik harus dibuat dengan baik, sehingga harga keseluruhan dari instalasi itu mulai dari perencanaan, pemasangan, dan pemeliharaannya semurah mungkin. Selain itu, kerugian daya listrik harus sekecil Syarat KeamananInstalasi listrik harus dibuat baik, sehingga kemungkinan timbul kecelakaan sangat kecil. Aman dalam hal tersebut berarti tidak membahayakan jiwa manusia dan terjaminnya peralatan dan benda-benda disekitarnya dari kerusakan. Kerusakan tersebut akibat dari adanya gangguan masalnya tegangan lebih, gangguan hubung singkat, kelebihan beban, dan Syarat Keandalan Kelangsungan KerjaKelangsungan pengaliran arus listrik kepada konsumen harus terjamin dengan baik. Dengan demikian, instalasi listrik harus direncanakan dengan baik, sehingga kemungkinan terputusnya atau terhentinya aliran listrik relatif kecil.
Adalahjenis instalasi listrik yang digunakan untuk sarana kotak kontak atau beban beban listrik selain lampu dengan menggunakan 2 buah kawat penghantar, yaitu 1 (satu) kawat penghantar untuk phase (Sumber/Tegangan) dan 1 (satu) kawat penghantar lainnya untuk 0 (Netral).
Download Free DOCXDownload Free PDFSistem 1 fasa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakan dua kawatSistem 1 fasa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakan dua kawatSistem 1 fasa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakan dua kawatSistem 1 fasa adalah sistem instalasi listrik yang menggunakan dua kawatalex MurphyTeori tambahan buat Sistem 1 fasaRelated PapersDASAR DAN PENGUKURAN LISTRIK XAbdul ShobirView PDFTeknik PengukuranLilik WindartoTeknik Pengukuran ElektronbikaView PDFKelas10 dasar pengukuran listrikmohamad irfanndasar pengukuran listrik yaitu hambatan, tegangan, dan arus PDFBahan Ajar Fisika Teknik 2015Ayi HiraseView PDFsma kelas 10 FadlliView PDFFisika_1_Kelas_10_Karyono_ ChoiView PDFKelas10 fisika karyonoRosyad NajdanHarga Eceran Tertinggi HET PDFBAB II PENGUKURAN LISTRIKarief budimanView PDFFisika 1 Karyonoluhur utomoView PDFMATERI DASAR MEKATRONIKARaka SekarriniView PDF
Padakanal output Bargainser biasanya terdapat 3 kabel, yaitu kabel fasa, kabel netral dan kabel ground yang dihubungkan ketanah. Listrik dari PLN harus dihubungkan dengan bargainser terlebih dahulu sebelum masuk ke instalasi listrik rumah tinggal. Pada instalasi listrik adakalanya dipasang pipa yang disebut pipa fleksibel pipa ini dibuat
Pernahkah anda mendengar tentang instalasi listrik fasa? Phase? Atau fase?. Istilah phase, fasa, atau fase itu sendiri yang seutuhnya adalah arus listrik “positif” saja. Tidak ada embel-embel arus netral maupun arde. Kata phase itu sebenarnya sama dengan arus listrik positif. Banyak orang mengartikannya fasa sebagai sebuah bentuk instalasi dari aliran listrik yang terpasang seutuhnya, bukan hanya arus listrik “positif” saja. Sehingga banyak yang beranggapan bahwa kata fase, fasa, atau phase sebagai sebuah aliran listrik yang terdiri dari arus positif, netral dan arde. Kerancuan istilah tersebut bertambah luas karena tidak ada pemahaman sejauh mana pemakaian istilah phase itu berlaku. Apakah hanya sebatas instalasi listrik yang dikerjakan oleh PLN dari kabel tiang listrik ke meteran di rumah? Atau, berlaku juga pada instalasi jaringan kabel di dalam rumah. Sebenarnya ruang lingkup pengertian pemakaian istilah fasa pada sebuah instalasi listrik dengan menggunakan sebutan phase-input dan phase-output. Pengertian instalasi listrik fasa, pada dasarnya dapat di cek dari pihak PLN sendiri, karena PLN menyediakan jasa pemasangan instalasi listrik mulai dari 1 hingga 3 phase. Semakin banyak jumlah phase yang dipasang pada sebuah instalasi listrik, semakin besar daya yang di distribusikan. Dalam penerapan-nya, instalasi listrik yang dipasang untuk kebutuhan bangunan rumah tinggal memiliki jumlah phase sebanyak satu satu phase. Sedangkan, untuk kebutuhan bangunan industri memiliki jumlah phase sebanyak tiga tiga phase. Untuk kebutuhan rumah tinggal, besaran daya listrik Watt tertinggi 1 satu phase yang sering saya temukan adalah 6600 Watt. Mungkin ada yang melebihi dari angka tersebut, saya kurang mengetahui batasan akhir besaran daya listrik per 1 phase. Jadi, pemahaman istilah phase pada instalasi listrik yang dipasang oleh PLN dapat dikatakan sebagai pengadaan arus listrik positif oleh pihak PLN pada Instalasi listrik satu phase-input dari PLN yang terpasang di bangunan rumah tinggal akan menghasilkan keluaran satu phase juga satu arus positif. Namun demikian, jika kita hendak menggunakan lebih dari satu arus positif di dalam rumah mis. bangunan bertingkat, keluaran satu arus positif ini dapat dipecah menjadi beberapa arus positif. Caranya dengan menggunakan beberapa unit MCB yang dikumpulkan dalam satu kotak dinamakan box MCB. Beberapa unit MCB ini dihubungkan satu dengan lainnya menggunakan potongan kawat tembaga. Kemudian, salah satu dari unit MCB tersebut dihubungkan dengan arus positif yang terdapat pada kabel keluaran meteran PLN. Maka, arus listrik positif akan mengalir ke setiap unit MCB melalui perantaraan potongan kawat tembaga yang terhubung di setiap MCB. Dengan demikian, setiap unit MCB akan memiliki keluaran arus positif berdasarkan kapasitas yang dimiliki oleh setiap unit MCB itu sendiri. Seperti itulah pemahaman dari istilah phase-output, yaitu arus listrik positif keluaran dari meteran PLN sebagaimana yang telah dijelaskan di atas. Jadi, walau pun ada penambahan kata “input” atau “output” di belakang kata phase, keduanya tetap mengacu pada pengertian arus listrik “positif”. Penambahan kedua kata tersebut bertujuan hanya untuk mempermudah pemahaman sebaran arus listrik positif sesuai dengan tempat pemasangannya. Phase-input untuk menyatakan arus listrik “positif” pada jalur kabel mulai dari tiang listrik ke meteran di rumah bagian PLN. Sedangkan phase-output untuk menyatakan arus listrik “positif” pada jalur kabel dari box MCB ke dalam rumah. Terdapat satu karakteristik utama dari pasokan listrik arus bolak-balik atau AC yang memerlukan penjelasan, yaitu “fase”. Pada dasarnya pasokan listrik AC dibagi kedalam sirkuit satu fase dan tiga fase. Sirkuit AC satu fase memiliki dua buah kawat yang dihubungkan ke sumber listrik. Tidak seperti sirkuit DC yang arah arus listrik nya tidak berubah, maka dalam sirkuit AC arah arus berubah berkali-kali tiap detiknya tergantung pada frekuensi pasokan. Listrik 220 volt V yang dipasok ke rumah kita merupakan listrik AC satu fase dan memiliki dua buah kawat aktif’ dan netral’ . disitulah kejelasan dari instalasi listrik fasa. Published by niayupita Membahas tentang Kawat Nikelin serta jenis kawat lainnya View all posts by niayupita Published January 2, 2018January 17, 2018 Post navigation
1 Tentukan pajang jalur utama instalasi listrik sebelum dicabangkan (sebelum disambungkan ke stop kontak, saklar maupun fitting lampu). Jangan lupa dilebihkan sedikit (kira-kira 20cm) tiap ada percabangan (buat sambungan ke jalur cabang, baik saklar maupun SC). - Jalur utama instalasi listrik lama menggunakan 2 kabel yaitu kabel fasa (strum
Mengapa Ada Sistem 3 phase? Selain ekonomis sistem 3 fasa dikembangkan karena memiliki keunggulan yaitu daya yang ditransmisikan bisa lebih besar dibanding sistem 1 fasa dengan besar penghantar dan arus listrik yang sama. Karena itu mulai dari pembangkitan sampai distribusi, sistem 3 fasa ini digunakan. Pada motor listrik, sistem 3 fasa memberikan daya torsi motor yang lebih besar dibandingkan dengan motor 1 fasa. Dengan medan magnet berputar yang dihasilkan sistem 3 fasa dengan arah dan besaran konstan yang disederhanakan, maka akan menyederhanakan desain atau konstruksi motor listrik. 1. Pengertian 1 Fasa Tegangan 1 fasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kabel penghantar yaitu 1 kabel di fungsikan sebagai fasa dan 1 kabel lagi di fungsikan sebagai netral. Di Indonesia, sistem 1 fasa ini mempunyai tegangan 220VAC. Sedangkan di berbagai negara, besar tegangan 1 fasa ini bervariasi. Instalasi listrik 1 fasa adalah instalasi listrik yang menggunakan dua kawat penghantar yaitu kawat fasa dan kawat netral. Listrik 1 fasa di Indonesia bertegangan 220 volt. Dengan tegangan 220 volt, listrik 1 fasa banyak digunakan di rumah penduduk. a. Kelebihan jaringan listrik 1 fasa 1 Murah biaya operasional 2 Mudah instalasinya karena menggunakan 2 kawat b. Kekurangan 1 Terbatas skala rumah tangga 2 Generator 1 fasa memiliki ukuran relatif besar 2. Pengertian 3 Fasa Untuk memenuhi kebutuhan dalam suplai daya listrik, sistem 1 fasa dikembangkan menjadi 3 fasa. Sistem ini menggunakan 3 gelombang sinusoidal yang mempunyai perbedaan sudut phase masing-masing 120 derajat. Gambar gelombang listrik 3 fasa. Gambar Gelombang sinusoidal 3 fasa Listrik 3 fasa menggunakan 3 penghantar dan mempunyai tegangan sama tetapi berbeda dalam sudut fasa sebesar 120⁰. Listrik 3 fasa adalah instalasi listrik yang menggunakan tiga kawat fasa, satu kawat netral atau kawat ground. Tegangannya 380 volt dan banyak digunakan pada industri, pabrik, hotel dan tempat-tempat yang membutuhkan daya besar. a. Kelebihan 1 Konstruksi sangat kuat dan sederhana terutama bila motor dengan rotor sangkar 2 Harga relatif murah untuk industri dan kehandalannya tinggi 3 Efisiensi relatif tinggi pada keadaan normal dan tidak ada sikat sehingga rugi gesekan kecil 4 Biaya pemeliharaan rendah dan mudah dalam perawatan 5 Dapat diproduksi sesuai dengan kebutuhan. 6 Menyediakan daya listrik yang besar karena menggunakan tegangan yang lebih tinggi, maka arus yang akan mengalir akan lebih rendah untuk daya yang sama. Sehingga untuk daya yang besar, kabel yang digunakan bisa lebih kecil sehingga lebih hemat biaya kabel. Untuk motor induksi yang memerlukan daya besar, listrik 3 fasa tidak memerlukan kapasitor lagi untuk menggerakan motor. b. Kekurangan 1 Biaya operasional mahal. B. Hubungan penyambungan 3 fasa Di dalam instalasi tenaga yang saling terhubung antara komponen dan sumber tentunya kita perlukan sambungan. Pada instalasi tenaga listrik 3 fasa bisa digunakan 2 macam hubungan dalam penyambungan dengan 3 penghantar, yaitu 1. Hubungan Bintang atau star Sistem 3 fasa hubungan bintang dengan tegangan 380/220 V Gambar diatas merupakan sistem 3 fasa yang dihubungkan secara bintang. Titik pertemuan dari masing masing fasa disebut titik netral. Titik netral ini merupakan common dan tidak bertegangan. Ada 2 macam tegangan listrik yang dikenal dalam sistem 3 fasa ini a. Tegangan antar fasa yaitu 380 V b. Tegangan fasa ke netral yaitu 220 V Dengan adanya titik netral maka besar tegangan fasa terhadap netral membentuk sistem tegangan 3 fasa yang seimbang. V line = √3 x V fasa = 1,73 V fasa Sedangkan untuk arus yang mengalir pada semua fasa mempunyai nilai yang sama I line = I fasa 2. Hubungan segitiga atau delta Pada hubungan segitiga, ketiga fasa saling dihubungkan sehingga membentuk hubungan segitiga 3 fasa. Gambar Hubungan Segitiga Dengan tidak adanya titik netral, maka besarnya tegangan saluran dihitung antar fasa, karena tegangan saluran dan tegangan fasa mempunyai besar magnitude yang sama, maka V line = V fasa Arus saluran dan arus fasa tidak sama dan hubungan antara kedua arus tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan hukum Kirchoff I line = √3 x I fasa = 1,73 I fasa Sumber Quantumbook
0ZUDBCM.
  • 9xh3qd62pt.pages.dev/792
  • 9xh3qd62pt.pages.dev/49
  • 9xh3qd62pt.pages.dev/939
  • 9xh3qd62pt.pages.dev/799
  • 9xh3qd62pt.pages.dev/513
  • 9xh3qd62pt.pages.dev/138
  • 9xh3qd62pt.pages.dev/494
  • 9xh3qd62pt.pages.dev/587
  • fasa dalam instalasi listrik yaitu